Korea Mungkin Menyingkirkan “Zaman Korea” Demi Perhitungan Usia Internasional

 Korea Mungkin Menyingkirkan “Zaman Korea” Demi Perhitungan Usia Internasional

Korea mungkin menghilangkan “usia Korea” tradisional, yang terkadang menghasilkan perbedaan usia dua tahun dengan metode penghitungan usia internasional yang lebih banyak digunakan.

3 Januari, laporan mengungkapkan bahwa Anggota Majelis Hwang Ju Hong dari Partai untuk Demokrasi dan Perdamaian mengajukan proposal kepada Majelis Nasional untuk pembentukan undang-undang yang mengharuskan usia untuk dihitung dengan perhitungan internasional dan dicatat seperti itu pada dokumen resmi.

Proposal tersebut menyarankan bahwa dokumen resmi mengharuskan usia untuk dicatat sebagai jumlah tahun yang berlalu sejak tanggal lahir serta jumlah bulan, jika satu tahun penuh belum berlalu. Ini juga meminta agar metode penghitungan usia internasional didorong untuk digunakan dalam perhitungan sehari-hari.

Anggota Majelis Hwang berkata, “Sudah lama ada kritik bahwa 'penghitungan' tradisional perhitungan usia, di mana seseorang dianggap berumur satu tahun saat lahir dan menjadi satu tahun lebih tua setiap tahun baru [pada 1 Januari], adalah jauh dari penghitungan usia yang umumnya digunakan secara internasional.”

Apalagi, metode penghitungan usia di Korea berbeda-beda tergantung tujuannya. Penghitungan harian menggunakan metode “penghitungan” yang dijelaskan di atas, sementara, bergantung pada hukum, baik penghitungan internasional atau usia “tahun” digunakan, yang melaluinya usia dihitung dengan mengurangkan tahun lahir seseorang dari tahun berjalan.

Untuk mengatakan bahwa ini bisa membingungkan akan meremehkan. Misalnya, Psy, lahir pada 31 Desember 1977, dianggap berusia dua tahun sehari setelah kelahirannya. Pada 30 Desember 2018, Psy berusia 42 tahun berdasarkan usia 'menghitung', 40 menurut perhitungan internasional, dan 41 berdasarkan usia 'tahun'.

Menambah kekacauan adalah kebiasaan masyarakat yang menganggap mereka yang lahir pada bulan Januari atau Februari memiliki usia yang sama dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya, namun alasan lain, klaim Anggota Majelis Hwang, bahwa perhitungan internasional harus digunakan di seluruh dunia. papan.

Dia berkata, “Dari negara-negara Asia Timur yang telah menggunakan metode 'penghitungan' tradisional — Korea, Cina, Jepang — Korea adalah satu-satunya yang masih menggunakannya bersamaan dengan metode lain. Untuk mencegah kebingungan dan ketidaknyamanan, ada kebutuhan untuk mempublikasikan masalah pemersatu sistem perhitungan usia kita.”

Namun, beberapa orang Korea telah memprotes gagasan tersebut secara online, bertanya-tanya bagaimana sistem baru, jika disetujui, akan memengaruhi masalah hierarki dan bahasa formal.

Sumber ( 1 ) ( dua )